twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

BIOLA


            The Violin Player (1994), album perdana Vanessa-Mae, meraih sukses luar biasa. Penjualan album dengan tampilan cover Vanessa berbaju basah sehingga tubuhnya tampak lengket tercetak - seksi banget! - itu meraih tiga platinum. Keseksian yang eksotis, sempat lengket mencitrakan dirinya. Karena itukah ia sukses? Eit... jangan tergesa-gesa. Ia sendiri menolak gambaran itu. “Seksi? Oh, tidak!” sergahnya, “Saya tidak bermaksud tampil seksi. Saya hanya ingin memberikan kesan menarik dan orisinal. Mungkin sama halnya dengan Marilyn Manson yang selalu berdandan ala setan dan memecahkan barang-barang pada setiap pertunjukannya,” sambungnya. Apa pun katanya orang masih saja melihat keseksian menjadi bagian dari daya tariknya. Ingat saja salah satu klipnya, “Destiny” dari album Subject to Change (2001), misalnya. Vanessa tampil mengenakan gaun dengan belahan tinggi. Bahannya lembut, sehingga saat angin menerpa, siluet bentuk tubuhnya tercipta. Inilah mungkin yang disebut eksotis itu, bukan erotis. Sebuah pesona yang bercita rasa dan jauh dari kenorakan yang memualkan.
            Masih ingat aksi panggungnya di Jakarta beberapa waktu lalu? Ia dan biolanya seakan menjadi sihir yang mampu menghipnotis sekitar 1.400 penonton yang memadati Ballroom Hotel Grand Melia. Vanessa dalam balutan gaun model you can see membuktikan bahwa ia tak sekadar menjual keseksian. Meski, agaknya ia sadar benar bahwa di luar urusan musik, wajah cantik dan estetika penampilan tubuhnya juga menjadi bagian penting performance di atas panggung. Dengan gerak lincah ia mengisi setiap sudut kosong. Kadang membelakangi penonton sambil terus bermain atraktif. Bahasa tubuhnya terus berbicara, bersama kematangan teknik dan kecepatannya menggesek biola.
            Tak berlebihan, Addie MS berkomentar singkat, “Bagus!” Bagi dedengkot Twilite Orchestra itu, pencapaian estetis musisi semuda Vanessa patut diacungi jempol. Vanessa memang identik sebuah fenomena. Ia muncul menjadi ikon baru musik klasik. Tetapi, sekaligus ia juga dijuluki duta agung dunia musik klasik ke dunia musik pop yang gemerlap. Ia tidak hanya mempersembahkan musik klasik secara konservatif-konvensional, tetapi juga mengemas karya-karya klasik dengan nuansa pop, jazz, maupun rock. Meski, yang terakhir ini sebenarnya bukan hal baru tapi kebanyakan musisi melakukannya dalam sebuah kelompok musik lengkap. Sedangkan Vanessa secara istimewa bermain solo. Seperti malam itu, ia sempat memainkan komposisi popular, Toccata, karya Sebastian Bach dan komposisi karya Vivaldi, Solace. Sementara itu, Destiny dan Storm ditampilkan dalam komposisi bernuansa rock yang mengundang penonton mengiringi dengan tepuk tangan ritmis. Storm bahkan sempat dibawakannya lagi dengan versi remix. Pertunjukannya malam itu adalah gabungan pesona teknik piawai memainkan biola dan pesona bahasa tubuhnya yang memukau. Tak heran aksi panggungnya itu sempat digelari The Biggest Concert of The Year.
            Vanesa lahir di Singapura tahun 1979, pada tanggal yang sama dengan kelahiran idolanya, Paganini. Ibu Cina-Singapura dan ayah Thailand, memberinya nama lengkap Vanessa-Mae Vanakorn Nicholson. Usianya 4 tahun saat mereka pindah ke London. Vanessa belajar piano sejak usia 3 tahun, dua tahun kemudian pindah ke biola. Ia pertama kali belajar biola di London, sebelum kemudian berguru pada Profesor Lin Yao Jie pada The National Conservatoire Of Music di Beijing. Selanjutnya, ia menyempurnakan teknik dan gayanya di London’s Royal College of Music.
            Orang mungkin hanya terpukau oleh pencapaiannya. Tetapi barangkali hanya sedikit yang tahu dan peduli bahwa ia telah berjuang keras dan amat lama untuk itu. Di masa kecilnya, ketika banyak teman sebaya masih bermain boneka, ia sudah harus belajar menjepit biola mungil dengan dagunya. Siang malam ia berlatih dan menjaga benda itu dekat dengan lehernya agar tidak terjatuh. Pada usia 11 tahun ia sudah memainkan dengan fasih karya-karya Mozart, Tchaikovsky, dan Beethoven. Pada usianya itu ia sudah tampil dipanggung profesional bersama The London Philharmonic (1989). Tahun berikutnya ia ambil bagian dalam tur bersama The London Mozart Players. Ketika harus promo album perdananya, ia mampu menjelajah panggung di 33 negara. Albumnya itu langsung menggebrak pasar, yang membuat dirinya dinominasikan sebagai Best British Female dalam BRIT Award (1996).
            Siapa tokoh penentu suksesnya itu? Ternyata, orang tua dan guru-gurunya banyak terlibat. Di usianya yang dini itu guru-gurunya melihat bakat luar biasa dalam dirinya. “Guru-guru saya kagum luar biasa melihat kemajuan saja dalam menggesek biola. Lalu, mereka memberitahukannya kepada orang tua saya tentang bakat musik yang menjanjikan itu,” kata Vanessa dalam sebuah wawancara. Tidak sampai di situ, mereka juga menganjurkan orang tua Vanesa untuk mengarahkan minat anaknya pada biola lebih serius lagi. Kerja sama yang bagus antara guru dan orang tua dalam melihat, menumbuhkan, dan mengarahkan minat anaknya terasa klop ketika Vanessa pun tak pernah merasa terpaksa. “Saya mempunyai hubungan istimewa dengan biola saya. Sejak kanak-kanak saya sudah sangat tertarik pada instrumen yang sempurna tersebut, pas benar dilekatkan di bawah dagu. Bagi saya, biola itu seperti boneka atau binatang kesayangan,” kata Vanessa mengenang masa kecilnya.
            Banyak pengalaman menunjukkan bahwa bintang yang sukses pada usia relatif belia sebenarnya telah menjadi korban perampokan masa kanak-kanaknya. Begitu jugakah Vanessa? “Saya selalu diperbolehkan melakukan segala sesuatu yang menyenangkan diri saya. Tidak seorang pun yang memaksa saya melakukan hal ini. Orang tua hanya mengatakan ‘Kamu harus mengerjakan sesuatu dengan serius. Kamu wajib menjadi manusia yang tahu bertanggung jawab’. Itu yang saya pelajari pada masa kecil,” katanya arif. (F.X. Warindrayana)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates